Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Agar Merpati “jagoan” Tidak Rentan Penyakit

Posted by Master Community On Senin, 06 Februari 2012 0 komentar
Kandang Burung Merpati
Salah satu burung yang paling tahan terhadap penyakit adalah jenis burung merpati. Bahkan merpati mempunyai sistem anti-bodi yang membuatnya tidak tertular oleh virus H5N1 (flu burung).
Kalau kita perhatikan, terutama para burung merpati liar, hampir tidak pernah dijumpai merpati yang patekan, ND ataupun goham. Apalagi bagi pemain lama jenis burung ini, tentu ingat sebelum tahun 1980-an jarang sekali ada merpati yang sakit. Meski di era itu perawatan burung sangat sederhana.
Obat-obatan kimia, hampir tidak dikenal atau tidak digunakan. Kandang merpati dapat dikatakan tidak pernah dibersihkan dan semua burung tetap sehat.

Kendati tergolong burung yang memiliki daya tahan tubuh yang bandel, belakangan justru kerap dijumpai Burung Merpati yang sakit, atau bahkan jadi rentan terhadap berbagai macam penyakit mulai patek, cacingan, kutu, hingga penyakit yang lebih berat seperti goham, ND, paratyphoid, dll.

Kenapa hal ini terjadi?, apakah karena kebersihan udara, lalu lintas burung yang semakin tinggi?, makanan yang tercemar zat kimia, lingkungan yang semakin kotor, atau ada sebab lain?.
Jika diperhatikan, ada burung merpati yang sakit, terlihat maka fokus perhatian pemiliknya hanya pada obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Sebetulnya yang lebih penting adalah mencari sebab kenapa burung itu sakit.

Sebagian besar penyebab burung sakit adalah kandang yang tidak sehat. Ciri-ciri kandang yang tidak sehat antara lain: burung terlalu padat, lembab, kurang ventilasi, dan tidak kena sinar matahari.
Penyakit patek sebetulnya tidak perlu diobati. Suatu saat bakal sembuh dengan sendirinya, sepanjang kandangnya sehat dan kering. Kandang juga mesti dijaga agar  jangan jadi media infeksi bagi burung.
Agar sehat, burung harus kena sinar mata hari minimal 30 menit setiap hari. 25 % areal kandang sebaiknya juga kena sinar mata hari dan memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara.

Kandang yang lembab, selain karena kurang sinar matahari dan kurang ventilasi, bisa juga karena bocor saat hujan. Mencuci kandang dengan air (ngepel), sebaiknya jangan dilakukan sore hari saat sudah tidak ada mata hari karena akan menyebabkan udara dalam kandang menjadi lembab di malam hari.
Mengepel kandang lebih baik dilakukan pada pagi atau siang hari sehingga mudah kering.

Kebersihan kandang tidak identik dengan kesehatan kandang. Bersih belum tentu sehat, tetapi kotor juga belum tentu tidak sehat. Dalam sistem kandang ada yang dikenal dengan istilah “deep flooring” atau “deep litter”.
Di kotoran burung sebenarnya ada yang disebut dengan “good bacteria” atau bakteri yang baik. Ciri-ciri “good bacteria” adalah tidak berbau. Kalau kotoran burung bau menyengat, itu tanda-tanda burung tidak sehat dan umumnya terkena coccidiosis atau penyakit pencernakan lainnya.
Sarang boleh saja tidak diganti, tetapi sebaiknya saat ada panas dijemur agar tetap kering dan membunuh kuman, kutu atau cacing.

Penyebab lain burung sakit adalah karena stress dan kurang istirahat secara baik. Stress bisa disebabkan oleh berbagai macam seperti latihan yang berlebihan, gangguan predator di kandang, kandang terlalu padat atau kandang yang tidak sehat.
Kita sering menyepelekan masalah kutu. Padahal burung yang kutuan banyak kerugian seperti anemia, bulu rusak dan stress karena pada malam hari tidak dapat istirahat diganggu oleh gigitan kutu. 

Burung liar tetap sehat karena makanannya balance atau seimbang.
Burung yang dikurung beresiko makanan tidak seimbang (karbohidrat, protein, fat, mineral, micro-mineral, vitamin). Oleh karena itu perlu diperhatikan makanan yang seimbang sesuai kebutuhan (saat main, angrem, mabung, meloloh atau istirahat).

Burung sakit bisa juga karena tertular burung lain. Oleh karena itu perlu hati-hati memasukan burung asing. Bukan hanya burung pasar saja, tetapi juga burung dari peternak lain.
Karakteristik bakteri yang ada pada satu kandang dengan kandang lain bisa berbeda. Burung kita sudah terbiasa hidup dengan bakteri yang ada dikandangnya. Begitu masuk bakteri dengan strain yang berbeda yang dibawa oleh burung baru, maka sistem antibodi-nya tidak mengenali strain bakteri tersebut.

Selain masalah-masalah di atas, manajemen kesehatan seperti vaksinasi, pemberian obat cacing, obat kutu, coccidiosis secara berkala dan teratur tentu sangat penting. Sumber Merpati.org

0 komentar:

Posting Komentar


01-kesha - Tik Tok Cd S� Funk 2010 Volume 4 Mp3
Musicaddict.com

Visitors

free counters

Followers